Cara manusia belajar tidak dimulai dari penjelasan, melainkan dari bagaimana otak merespons ketidaksesuaian. Ketika harapan bertemu realitas yang berbeda, otak mulai menyesuaikan diri. Dari sanalah pembelajaran terjadi, sering kali bahkan sebelum seseorang mampu menjelaskannya secara sadar.

Dalam perjalanan ini, satu hal menjadi semakin jelas. Respons yang terlalu cepat justru kerap mengganggu proses belajar yang alami. Otak memiliki kecenderungan kembali pada pola yang sudah dikenal. Refleks lama bekerja otomatis, terutama ketika situasi terasa tidak nyaman atau menuntut kepastian. Di titik inilah unlearning menjadi penting.

Unlearning bukan tentang menghapus pengalaman. Ia adalah kemampuan menahan respons yang terlalu cepat. Ketika refleks lama ditunda, ruang jeda terbuka. Di dalam jeda inilah otak memiliki kesempatan bekerja dengan cara yang lebih sadar. Bukan untuk segera mencari solusi, tetapi untuk membaca situasi terlebih dahulu.

Jeda ini mengubah kualitas keputusan. Keputusan tidak lagi lahir dari kebutuhan untuk segera merapikan keadaan, melainkan dari upaya memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. Pendekatan ini terasa lebih manusiawi karena selaras dengan cara otak belajar. Ia memberi ruang bagi kesalahan, variasi, dan proses penyesuaian.

Namun seiring waktu, muncul pertanyaan penting. Bagaimana cara menjaga pendekatan ini agar tidak berhenti sebagai kebiasaan personal? Bagaimana memastikan bahwa refleksi, jeda, dan pengambilan keputusan sadar dapat dirawat secara konsisten dalam praktik profesional?

Di titik inilah teori berperan.

Teori tidak hadir untuk menggantikan pengalaman belajar yang telah terjadi. Ia hadir untuk memberi bahasa, struktur, dan pijakan pada cara berpikir yang sudah terbentuk. Dengan teori, proses belajar manusia, cara kerja otak, dan dinamika unlearning dapat dipahami sebagai satu kesatuan yang utuh. Bukan sekadar intuisi individual, tetapi sebagai proses yang dapat dikembangkan bersama.

Kerangka teoretis membantu menjelaskan mengapa refleksi penting. Mengapa jeda dalam tindakan memberi dampak. Mengapa keputusan yang diambil dengan sadar menghasilkan praktik yang lebih relevan dan berkelanjutan. Teori membantu menjaga agar pendekatan ini tetap hidup, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional.

Pembahasan selanjutnya akan mulai masuk ke tiga landasan teoretis yang menopang cara berpikir ini. Refleksi dalam praktik. Konstruksi pengetahuan melalui interaksi. Dan unlearning sebagai bagian dari perkembangan kognitif dan profesional. Ketiganya tidak berdiri terpisah, melainkan saling menguatkan sebagai fondasi bagi praktik yang sadar, kontekstual, dan bermakna. #RW

Leave a comment

Trending