Perubahan paling penting dalam unlearning tidak terlihat dari apa yang dilakukan, melainkan dari cara keputusan mulai diambil. Inilah bagian yang sering luput disadari, karena perubahan ini jarang tampak dramatis. Tidak ada metode baru yang langsung muncul. Tidak ada langkah yang terasa berbeda secara kasat mata.

Namun di dalam kepala, sesuatu mulai bergeser.

Sebelumnya, banyak keputusan lahir dari dorongan untuk segera menutup ketidaksesuaian. Ketika situasi tidak berjalan seperti yang diharapkan, keputusan diambil untuk mengembalikan rasa rapi. Kecepatan menjadi tanda kecakapan. Ketegasan dianggap sebagai kendali.

Cara ini terasa efektif, tetapi diam-diam membentuk pola yang sama. Keputusan diambil bukan untuk membaca situasi, melainkan untuk mengakhiri ketidaknyamanan yang muncul darinya.

Di sinilah UDL mulai bekerja—bukan sebagai panduan langkah, melainkan sebagai perubahan cara berpikir.

Dengan UDL, keputusan tidak lagi dimulai dari pertanyaan apa yang harus segera diperbaiki, tetapi dari pertanyaan apa yang sedang terjadi. Perhatian tidak langsung tertuju pada hasil, melainkan pada proses yang sedang berlangsung. Jeda muncul bukan karena ragu, tetapi karena kesadaran bahwa bertindak terlalu cepat sering kali berarti kembali ke refleks lama.

Jeda ini mengubah kualitas keputusan.

Ketika variasi muncul, ia tidak lagi dibaca sebagai gangguan yang harus segera dipersempit. Variasi diperlakukan sebagai petunjuk. Cara seseorang terlibat, memahami, atau merespons menjadi bagian dari informasi yang dipertimbangkan, bukan sesuatu yang harus segera diseragamkan.

Keputusan yang lahir dari pembacaan seperti ini terasa berbeda. Ia tidak selalu cepat, tetapi lebih tepat. Tidak selalu sederhana, tetapi lebih jujur terhadap situasi. Tujuannya pun bergeser—bukan lagi sekadar mengembalikan keteraturan, melainkan menjaga agar pembelajaran tetap hidup dan bermakna.

UDL juga mengubah cara melihat batas. Batas tidak lagi berfungsi sebagai alat kontrol, tetapi sebagai pegangan arah. Tujuan tetap jelas, namun jalan menuju ke sana tidak dipaksakan menjadi satu. Di dalam batas inilah fleksibilitas menemukan tempatnya—bukan sebagai kelonggaran tanpa arah, melainkan sebagai respons yang dipikirkan.

Perubahan cara mengambil keputusan ini menandai sesuatu yang penting. Unlearning tidak berhenti pada kesadaran akan refleks lama. Ia menjadi nyata ketika cara berpikir baru mulai memandu tindakan, bahkan di bawah tekanan. Ketika keputusan tidak lagi diambil untuk mengamankan sistem, tetapi untuk menghormati proses belajar yang sedang terjadi.

Di titik ini, unlearning teaching mencapai bentuknya yang paling nyata. Bukan sebagai upaya terus-menerus untuk melepaskan, melainkan sebagai kemampuan membaca, menimbang, dan memilih dengan lebih jernih. UDL menjaga kemampuan ini tetap hidup—terutama ketika godaan untuk kembali ke cara lama muncul. Di sanalah keputusan sadar benar-benar diuji. #RW

Leave a comment

Trending