Selama perjalanan kita memahami X10 Thinking, Design Thinking, dan Double Diamond, satu hal yang menjadi jelas adalah bagaimana ketiganya menempatkan manusia sebagai inti dari inovasi. Namun, untuk benar-benar memperkuat fondasi pemahaman kita, konsep Human-Centered Design (HCD) hadir sebagai penghubung yang memperkaya pendekatan tersebut.
HCD mengajarkan kita bahwa menciptakan solusi inovatif tidak hanya soal menjadi kreatif, tetapi juga tentang mendalami kebutuhan manusia yang menjadi pusat dari setiap perubahan. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana HCD melengkapi X10 Thinking, Design Thinking, dan Double Diamond, serta mengapa pendekatan ini sangat penting untuk dipahami.
Apa Itu Human-Centered Design?
Human-Centered Design adalah proses inovasi yang memastikan setiap solusi berakar pada kebutuhan manusia. Proses ini membantu kita memahami, merancang, dan menciptakan solusi yang relevan dan berdampak, dengan berfokus pada pengalaman nyata orang-orang yang terlibat.

Ada tiga elemen utama dalam HCD:
- Desirability (Keinginan manusia): Apakah solusi ini benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna?
- Feasibility (Kelayakan teknis): Apakah solusi ini dapat diwujudkan dengan teknologi atau sumber daya yang ada?
- Viability (Keberlanjutan): Apakah solusi ini dapat bertahan dalam jangka panjang?
Ketiga elemen ini memastikan bahwa solusi yang dirancang tidak hanya kreatif, tetapi juga realistis dan berkelanjutan.
Menghubungkan HCD dengan X10 Thinking, Design Thinking, dan Double Diamond
1. X10 Thinking: Mewujudkan Visi Besar
HCD melengkapi X10 Thinking dengan memberikan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan visi besar. Ketika kita bermimpi besar dengan X10 Thinking, HCD memastikan bahwa mimpi tersebut tetap relevan dengan kebutuhan manusia.
Contoh:
Jika visi besar X10 Thinking adalah menciptakan sekolah yang lebih inklusif, HCD membantu kita menggali apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh siswa dengan latar belakang yang beragam.
2. Design Thinking: Menambahkan Empati Mendalam
HCD memperkuat tahap Empathize dalam Design Thinking dengan menekankan pentingnya memahami pengalaman pengguna secara mendalam. Ini bukan hanya soal memahami apa yang mereka katakan, tetapi juga menggali apa yang mereka rasakan.
Contoh:
Dalam merancang alat bantu pembelajaran digital, HCD memastikan bahwa solusi tersebut nyaman digunakan oleh siswa dengan berbagai tingkat kemampuan teknologi.

3. Double Diamond: Mengarahkan Fokus pada Manusia
Double Diamond mengajarkan kita pentingnya memahami masalah sebelum mencari solusi. HCD menambahkan dimensi baru dengan memastikan bahwa eksplorasi masalah (Discovery) dan definisi solusi (Define) benar-benar didasarkan pada kebutuhan manusia.
Contoh:
Dalam memahami mengapa siswa tidak tertarik pada pembelajaran, HCD membantu kita menggali lebih dalam melalui observasi, wawancara, atau bahkan simulasi pengalaman siswa di kelas.
Tahapan Human-Centered Design (HCD)
HCD memiliki tiga tahap utama yang dapat membantu kita mengintegrasikan konsep ini ke dalam praktik sehari-hari:

1. Inspiration (Inspirasi): Memahami Kebutuhan
Tahap pertama adalah mendengar dan merasakan pengalaman pengguna. Di sini, empati menjadi kunci untuk memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan.
Contoh:
Guru berbicara dengan siswa untuk memahami mengapa mereka sering merasa bosan di kelas. Mungkin siswa menginginkan lebih banyak aktivitas kolaboratif.
2. Ideation (Ideasi): Mengeksplorasi Solusi
Setelah memahami kebutuhan, kita mulai mengeksplorasi berbagai ide untuk menciptakan solusi. Tidak ada ide yang salah—semuanya layak dipertimbangkan.
Contoh:
Guru bersama tim merancang ide seperti pembelajaran berbasis proyek, permainan edukatif, atau diskusi kelompok untuk membuat suasana belajar lebih menarik.
3. Implementation (Implementasi): Menguji Solusi
Tahap ini adalah tentang menerapkan solusi dalam skala kecil dan mengujinya. Prototipe diuji, umpan balik dikumpulkan, dan solusi disempurnakan.
Contoh:
Guru mencoba satu sesi pembelajaran berbasis proyek di satu kelas kecil dan meminta umpan balik dari siswa. Hasilnya digunakan untuk menyempurnakan pendekatan sebelum diterapkan secara lebih luas.
Mengapa HCD Penting untuk Pendidikan?
Dalam dunia pendidikan, HCD membantu kita memastikan bahwa setiap solusi yang kita ciptakan benar-benar relevan dengan kebutuhan siswa, guru, dan komunitas.
Sebagai contoh:
- Untuk Siswa: Membantu menciptakan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka.
- Untuk Guru: Memberikan alat yang mendukung mereka dalam mengajar dengan cara yang lebih efektif.
- Untuk Sekolah: Membantu merancang kebijakan yang benar-benar berpusat pada manusia.
***
Human-Centered Design adalah pelengkap sempurna bagi X10 Thinking, Design Thinking, dan Double Diamond. Dengan memanfaatkan HCD, kita dapat memastikan bahwa setiap langkah inovasi yang kita ambil benar-benar relevan, bermakna, dan berkelanjutan. HCD digunakan sebagai alat untuk menciptakan perubahan yang berdampak. Dengan memahami manusia secara mendalam, kita tidak hanya merancang solusi, tetapi juga menciptakan dampak yang positif bagi mereka yang terlibat. Apakah kita siap melangkah lebih jauh dengan pendekatan yang berpusat pada manusia ini? ***






Leave a comment