Di artikel sebelumnya, kita telah memahami bagaimana Double Diamond menjadi kerangka berpikir yang membantu kita menggali masalah dan merancang solusi dengan cara yang terstruktur. Kini, mari kita selami lebih dalam: mengapa Double Diamond begitu relevan dalam kehidupan kita, dan bagaimana kerangka ini bisa menjadi kebiasaan berpikir yang membantu kita menciptakan perubahan nyata.

Sering kali, ketika dihadapkan pada tantangan, kita terburu-buru ingin menyelesaikannya. Akibatnya, solusi yang kita temukan hanya menyentuh permukaan masalah, tidak menjawab kebutuhan sebenarnya. Double Diamond mengajak kita untuk berhenti sejenak, berpikir lebih jernih, dan menemukan langkah-langkah yang tepat. Kerangka ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah, tetapi juga tentang membangun pola pikir yang lebih bijak dan kreatif.

Double Diamond: Dua Berlian, Dua Perjalanan Penting

Bayangkan Double Diamond sebagai dua fase utama dalam perjalanan menciptakan solusi:

  1. Diamond pertama – Memahami masalah.
  2. Diamond kedua – Menyelesaikan masalah.

Setiap fase terdiri dari dua pola berpikir:

  • Divergen: Membuka pikiran selebar-lebarnya, mengeksplorasi ide dan wawasan.
  • Konvergen: Menyaring ide, merumuskan fokus, dan menemukan langkah terbaik.

Double Diamond mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru melompat ke solusi. Sebaliknya, kita diajak untuk menggali lebih dalam dan memastikan bahwa solusi yang dihasilkan benar-benar menjawab kebutuhan.

Diamond Pertama: Memahami Masalah dengan Lebih Dalam

Discover – Membuka Wawasan Seluas-luasnya
Tahap ini adalah waktu untuk bertanya, mendengarkan, dan menggali informasi. Kita diajak membuka pikiran seluas mungkin tanpa langsung mencari jawaban. Semakin banyak sudut pandang yang kita kumpulkan, semakin dalam pemahaman kita terhadap masalah.

Contoh:
Bayangkan seorang guru yang merasa muridnya kurang antusias dalam belajar. Apakah masalahnya karena materi yang sulit? Metode yang monoton? Atau suasana kelas yang kurang mendukung?

  • Guru bisa mulai bertanya langsung kepada murid. Apa yang mereka rasakan?
  • Berbicara dengan orang tua untuk memahami tantangan belajar di rumah.
  • Mengamati dinamika kelas sehari-hari.

Dengan membuka wawasan, guru tidak hanya berasumsi, tetapi benar-benar memahami inti masalah dari berbagai sisi.

Define – Menyaring Fokus dan Merumuskan Masalah
Setelah informasi terkumpul, tahap ini membantu kita menemukan fokus: apa inti dari masalah ini? Merumuskan masalah dengan jelas akan menjadi kompas bagi langkah berikutnya.

Contoh:
Daripada mengatakan, “Siswa malas belajar,” guru bisa merumuskan:
“Siswa membutuhkan metode belajar yang lebih aktif dan interaktif untuk membuat mereka lebih terlibat dan percaya diri di kelas.”

Merumuskan masalah seperti ini membantu kita bergerak maju dengan lebih terarah.

Diamond Kedua: Merancang dan Menyempurnakan Solusi

Develop – Membuka Ruang Kreativitas
Tahap develop mengajarkan kita untuk berpikir kreatif dan mengeksplorasi banyak solusi tanpa takut gagal. Semua ide patut dipertimbangkan, sekecil apa pun, karena bisa menjadi benih solusi terbaik.

Contoh:
Seorang guru bersama tim mencoba brainstorming untuk mengatasi masalah keterlibatan siswa:

  • Apakah kita bisa menggunakan metode diskusi kelompok kecil?
  • Bagaimana jika menggunakan permainan edukatif untuk membuat materi lebih menarik?
  • Mungkinkah kita mengintegrasikan teknologi sederhana seperti kuis interaktif?

Di tahap ini, jumlah ide lebih penting daripada kesempurnaan. Kreativitas tumbuh ketika kita berani keluar dari kebiasaan lama.

Deliver – Mencoba dan Menyempurnakan Solusi
Setelah ide-ide terkumpul, saatnya memilih solusi yang paling sesuai untuk dicoba dalam skala kecil. Ini disebut prototype. Proses ini bukan akhir, tetapi awal untuk belajar dari pengalaman nyata.

Contoh:
Guru mencoba metode diskusi kelompok kecil di satu kelas. Setelah itu, guru mengamati dan mengumpulkan umpan balik:

  • Apakah siswa lebih bersemangat?
  • Apakah materi lebih mudah dipahami?
  • Apa yang bisa diperbaiki?

Solusi yang baik bukanlah solusi sekali jadi. Proses deliver mengajarkan kita bahwa menyempurnakan solusi melalui umpan balik adalah bagian penting dari keberhasilan.

***

Mengapa Double Diamond Penting dalam Kehidupan Kita?

Dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai pendidik, pemimpin, atau inovator, kita sering dihadapkan pada masalah yang kompleks. Double Diamond memberikan kerangka berpikir yang membantu kita:

  1. Berhenti dan memahami masalah secara mendalam sebelum mengambil tindakan.
  2. Berpikir kreatif dengan terarah, menghasilkan ide yang segar dan relevan.
  3. Menghindari solusi terburu-buru yang tidak menyelesaikan masalah inti.
  4. Melatih kebiasaan belajar dari proses, karena solusi terbaik sering kali lahir melalui perbaikan berkelanjutan.

Dengan Double Diamond, kita diajak untuk berpikir lebih terstruktur: tidak hanya cepat dalam bertindak, tetapi juga cermat dalam memahami dan menyelesaikan masalah.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Double Diamond mengajarkan kita bahwa perjalanan menuju solusi adalah proses yang harus dinikmati. Bukan soal kecepatan, tetapi tentang kualitas pemahaman dan ketepatan langkah. Mari tanyakan pada diri kita:

Pertanyaan-pertanyaan ini membantu kita melatih kebiasaan berpikir kritis, menggali informasi dengan lebih dalam, dan menciptakan solusi yang lebih bermakna.

***

Double Diamond memperkaya perjalanan X10 Thinking dan Design Thinking yang sudah kita pelajari. Dengan kerangka ini, kita diajak untuk berpikir terbuka, fokus, kreatif, dan terarah. Solusi yang kita hasilkan bukan sekadar ide biasa, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan nyata dan memiliki dampak yang lebih luas.

Sebagai pendidik kita bisa mulai dengan memahami masalah di sekitar kita. Dengan Double Diamond, kita tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan. Langkah kecil yang kita ambil hari ini bisa menjadi awal dari dampak besar yang kita impikan. Jadi, apa langkah pertama yang akan kita coba? ***

Leave a comment

Trending