Apa manfaatnya bagi guru apabila memahami dengan baik Independent Learning dan Bloom’s Taxonomy?
Pada dasarnya B-Tax dan independent learning saling terkoneksi. B-Tax adalah framework berpikir, sementara independent learning adalah strategi atau cara yg diperlukan seseorang untuk meningkatkan kemampuannya. B-Tax berpengaruh pada kualitas independent learning seseorang. Memiliki kemampuan independent learning yang baik dapat mendorong seseorang melatih proses berpikirnya agar selalu rapi dan terstruktur sesuai B-Tax.
Domain Cognitive dalam Bloom’s Taxonomy meliputi proses berpikir, kemampuan menyerap serta mengolah informasi, pengetahuan, dan intelektual yang melekat pada diri setiap orang. Tahapan B-Tax yaitu remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating dan creating. Tahapan ini menggambarkan tingkat kompleksitas yang berjenjang dari basic hingga ke tahapan advance dimana satu tahapan menjadi pondasi bagi tahapan selanjutnya.

Setiap orang memiliki B-Tax dalam dirinya. Hanya saja kualitasnya berbeda-beda. Apabila seseorang memiliki kesadaran untuk melakukan perbaikan pada proses berpikirnya, otomatis kemampuan berpikirnya pun akan meningkat.
Bagaimana supaya kesadaran untuk memperbaiki kualitas pola pikir muncul? Apa yang harus dilakukan?
Jawabnya adalah dengan menghadirkan adanya stimulasi, pengkondisian, dan habit. Contoh yang paling nyata adalah gerakan yang terjadi di FIS. Saat ini FIS secara agresif sedang mengondisikan supaya setiap individu memiliki kesadaran dan tanggungjawab untuk selalu memperbaiki kualitas hidupnya setiap hari. Termasuk didalamnya perbaikan kualitas thinking skill; yang selaras dengan Bloom’s Taxonomy.
Semua orang yang berada di sekolah harus terlibat membangun learning environment yang baik. Hal ini diperlukan supaya kesadaran untuk cinta belajar dan cinta perbaikan diri terus terbangun. Selain itu, setiap orang di FIS diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat. Nah kemampuan menghasilkan keputusan yang tepat berhubungan dengan kerapiannya dalam proses berpikir. Harus digarisbawahi bahwa perbaikan proses berpikir bukan hal yang instan. Namun apabila lingkungan mendukung dan memang dikondisikan demikian maka kesadaran tersebut akan muncul lebih cepat. Selebihnya akan menjadi habit karena dilakukan secara terus menerus dan kolektif.
Secara garis besar bagaimana hubungan antara Independent Learning dan Bloom’s Taxonomy?
Hubungan mereka baik-baik saja dan bahkan saling mendukung. Independent learning adalah kemampuan individu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan performa yang dimilikinya dengan inisiatif dan kesadarannya. Inisiatif dan kesadaran individu untuk memperbaiki dirinya akan memunculkan usaha belajar yang mendorong adanya strategi belajar yang baik dan efektif. Dalam hal ini, proses berpikir B-Tax menjadi kunci yang memampukan individu untuk menjadi seorang independent learner yang baik dan efektif. Saat seseorang memiliki proses berpikir yang runtut dan rapi sesuai B-Tax, hal tsb akan membuatnya dapat menentukan tujuan, memilih strategi untuk meraih tujuan, melakukan proses analisa dan evaluasi terhadap performa dirinya sebagai bagian mengukur ketercapaian tujuan yang ditetapkan.

B-Tax mendorong proses independent learning berlangsung dengan tepat sasaran. Akan beda hasilnya apabila seseorang tidak memiliki B-Tax. Kondisi tsb akan berimbas pada kualitas independent learning yang dihasilkan. Bisa saja independent learning masih terjadi namun tidak efektif atau tidak menyasar pada tujuan. Sebaliknya, kemampuan independent learning dalam diri seseorang juga diperlukan supaya ia secara kontinu melatih kemampuan berpikirnya sesuai dengan B-Tax. Dengan demikian, habit berpikir sesuai B-Tax akan terbentuk dengan lebih cepat.
Apakah lesson plan mencerminkan pola pikir guru?
Desain perencanaan yang mencerminkan pemikiran guru yaitu lesson mapping, LAP, assessment, detail rancangan dalam manajemen kelas, proposal, dsb. Desain perencanaan yang dibuat guru dikondisikan untuk membentuk pola pikir B-Tax. Tanpa pengkondisian yang terstruktur dengan baik, pembentukan B-Tax sebagai pola pikir tidak akan terwujud. Accademic leaders (Dos, Principals, LofiL dan LIPCo) berperan penting dalam stimulasi pembentukan pola pikir B-Tax. Peran lebih besar berada di tangan Learning Improvement Program (LIP) karena LIP Team memiliki akses yang lebih luas untuk mengecek, mengontrol dan memonitor semua desain perencanaan yang dibuat oleh guru.
Bagaimana cara mengetahui bahwa guru memiliki pemahaman yang baik terhadap Bloom’s Taxonomy? Indikator apa yang dipakai?
Ada tiga Indikator:
- Apabila desain perencanaan yang dibuat guru sudah mempertimbangkan secara utuh berbagai macam data yang diolah dengan tepat sehingga rancangan yang dihasilkan menjadi logis sesuai kebutuhan siswa dan menyasar pada tujuan.
- Apabila desain lesson mapping, LAP dan Assessment dibuat dengan pola yang rapi dan terstruktur sehingga tidak ada lompatan materi. Materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Apabila desain perencanaan sudah melalui proses analisa dan evaluasi secara mandiri oleh guru.
Sejauh ini langkah-langkah strategis apa yang dilakukan oleh LIP Team supaya indikator itu tercapai?
Pertama, menguatkan basic understanding tentang B-Tax kepada guru-guru yang dikategori low. Sesi khusus secara terstruktur diberikan oleh LIP team untuk menguatkan pemahaman guru-guru tersebut tentang B-Tax. Coaching juga bisa melibatkan guru-guru top di level yang sudah memiliki B-Tax dengan rapi. Kedua, pemberian feedback (atau triggering questions) secara aktif dari LIP team kepada guru untuk menggali dan menguatkan pemahaman B-Tax guru. Feedback yang diberikan harus secara berkala menggali sisi creative-critical thinking guru, jadi tidak hanya berfokus pada konten LAP/Assessment saja. Ketiga, monitoring progress (self-evaluation). Secara berkala guru-guru dikondisikan untuk melakukan self-evaluation lewat exit slip yang dibuat leaders supaya guru-guru secara mandiri paham betul kebutuhan memiliki B-Tax dan perkembangan kemampuan B-Tax mereka. Keempat, mengkondisikan lingkungan belajar dari team lewat peer monitoring dari guru lain untuk mengkondisikan bahwa desain rancangan yang dibuat guru sudah mengikuti B-Tax.
Apakah ada kendala atau kasus yang dihadapi oleh LIP Team terhadap pemahaman Bloom’s Taxonomy guru?
Tidak bisa dipungkiri ada gap pemahaman diantara guru-guru tentang B-Tax. Kondisinya sangat beragam. Ada kelompok guru-guru yang sudah paham bahwa B-Tax seharusnya digunakan sebagai proses berpikir sehingga pemikiran dan perencanaannya tergolong rapi dan sudah atau belum konsisten. Di sisi lain ada juga guru-guru yang masih mengenal B-Tax sebatas surface tanpa pemahaman yang mendalam sehingga belum fasih menggunakan B-Tax dalam kesehariannya. Guru-guru tersebut memerlukan trigger supaya bisa memahami B-Tax lebih utuh. Ada juga kelompok guru yang masih asing dengan B-Tax sehingga perlu coaching khusus.
Dari data lesson mapping, LAP, dan desain assessment yang dibuat guru, masih terdapat perencanaan yang kurang runtut sehingga desain rancangannya kurang matang. Beberapa guru menggunakan data secara parsial karena hanya melihat kebutuhan kurikulum/materi tanpa betul-betul melihat detail aspek data kebutuhan siswa, sisi parents sebagai partner, serta data internal sekolah. Keruntutuan materi dari satu lesson outline ke lesson outline berikutnya terkadang juga bermasalah karena guru belum bisa melihat rangkaian perencanaan secara utuh. Kemampuan prediksi yang masih belum semuanya baik mengakibatkan rancangan materi terkadang belum rapi. Selain itu, beberapa assessment memiliki susunan kompleksitas yang tidak runtut, dan kemasan assessment (sebagai bentuk konfirmasi pengetahuan) belum merata pada tataran LOT dan HOT. Hal ini karena beberapa guru masih kesulitan dalam mendesain rancangan assessment saat mengukur sisi LOT dan HOT.
Meskipun demikian, kendala-kendala tersebut sedikiti demi sedikit sudah teratasi dengan sangat baik karena kesadaran guru untuk mememiliki dan memperbaiki pola pikir Bloom’s Taxonomy semakin tinggi. Antusiasme guru-guru FIS memang luar biasa. Hal ini juga disebabkan karena mereka menerima feedback dari leaders sebagai sarana untuk perbaikan dan kemajuan.
Apa saran Ms Kristy supaya pemahaman Bloom’s Taxonomy lebih cepat terjadi?
Teori Bloom’s Taxonomy harus berhasil masuk ke LTM (Long term memory). Faktanya apabila informasi tentang B-Tax masih berada di working memory, dan belum terolah menjadi knowledge yang tersimpan di long term memory, maka seseorang akan susah paham. Diperlukan usaha yang lebih keras supaya informasi tentang B-Tax bisa bersemayam di Long Term Memory. Beberapa cara sederhana dan mudah dilakukan diantaranya membaca berulang kali teori B-Tax, sering mengadakan recalling memory tentang Bloom’s Taxonomy, dan mencoba mempraktekkan B-Tax dalam kehidupan sehari-hari supaya terbiasa. Sesungguhnya, saat guru mengaplikasikan B-Tax dalam kehidupan sehari-harinya, ia sedang menguatkan pemahamannya karena ada proses iterasi dan evaluasi disana. Artinya, guru sedang membentuk dan mengkondisikan dirinya menggunakan B-Tax melalui hal-hal kecil atau rutin. Melalui proses latihan yang berulang ini, pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang B-Tax akan terbentuk dengan sempurna. ***





